Sistem Pakar Penentuan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan untuk Produk Pangan.

Praktik penggunaan BTP yang tidak tepat seperti dosis yang menyalahi aturan, penggunaan bahan kimia berbahaya yang bukan diperuntukkan sebagai BTP masih dilakukan oleh pelaku usaha. Ketidaktahuan akan sifat-sifat dan karakteristik BTP serta pengaruh BTP terhadap kesehatan menjadi alasan pelaku usaha dan masyarakat terhadap masalah keracunan pangan penggunaan bahan tambahan yang beracun atau BTP yang melebihi batas akan membahayakan kesehatan masyarakat dan berbahaya bagi pertumbuhan generasi yang akan datang. Oleh karena itu pelaku usaha pangan perlu mengetahui sifat-sifat dan keamanan penggunaan BTP serta mengetahui peraturan-peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penggunaan BTP.

Berdasarkan latar belakang tersebut, tim dari departemen Ilmu Komputer dan Ilmu Teknologi Pangan IPB mengembangkan penelitian menggunakan sistem pakar untuk memberikan rekomendasi penggunaan BTP untuk produk pangan. Program penelitian ini menggunakan 4 kelompok BTP yaitu antioksidan, pewarna, pengawet dan pemanis sedangkan untuk BTP yang lain tidak termasuk dalam penelitian dengan alasan bahwa kelompok BTP ini yang sering disalahgunakan dalam penggunaannya sehingga menyebabkan keracunan makanan. Sistem tersebut dikembangkan dengan berbasis web dengan harapan bisa membantu pengguna dalam mendapatkan informasi yang cepat dan akurat mengenai BTP yang tepat kapan dan dimana saja. Sistem berbasis web teknologinya lebih fleksibel dalam hal perangkat yang digunakan, tidak hanya dengan smartphone penggunaan dengan computer juga bisa., lebih mudah dipahami, murah dalam pengembangan dan mudah pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.