Rektor IPB: Ilmu Komputer Mampu Membuat Pertanian Menjadi Lebih Bergengsi


Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, IPB menyelenggarakan Seminar Ilmiah Ilmu Komputer (Semilkom) pada hari Sabtu, 27 April 2019 bertempat di Auditorium FMIPA, Kampus IPB Darmaga. Seminar ini membawa tema “Big Data in Modern Agriculture from The Perspective of IoT, Security, and High Performance of Computing”. Seminar ini dilaksanakan setiap tahun oleh Departemen Ilmu Komputer untuk mendiseminasikan hasil penelitiannya sekaligus meningkatkan jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu. Acara ini dibuka oleh Rektor IPB,  Dr Arif Satria, SP MSi dan dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan FMIPA, Dr Ir Hamim, MSi serta Ketua Departemen Ilmu Komputer, Prof Dr Ir Agus Buono, MSi MKom.

Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa salah satu tantangan yang dihadapkan oleh sektor pertanian saat ini adalah rendahnya minat masyarakat, terutama kaum pemuda, untuk turut berperan dalam bidang pertanian. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di negara maju seperti Jepang. “Lucunya, mereka tidak mau jadi petani, justru karena atas dasar gengsi. Mereka nggak mau jadi petani karena takut nggak dapat pasangan, sebab perempuannya enggan punya suami petani,” ungkap Dr Arief Satria .“Faktor sosiologis inilah yang mendasari mengapa tidak banyak orang yang mau berkecimpung di bidang pertanian,” imbuhnya lagi.

Saat diwawancarai di sela-sela sesi presentasi poster karya mahasiswa Program Sarjana Ilmu Komputer, beliau kagum dengan karya-karya yang dipamerkan. Karya yang dipamerkan dalam bentuk poster adalah karya mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir di tiga divisi di Departemen Ilmu Komputer, yaitu Software Engineering and Information Science, Computational Intelligence and Optimization, dan Computer Systems and Networks.

“Karya-karya mahasiswa Ilkom yang luar biasa, out-of-the-box, dan saya yakin bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan pertanian Indonesia. Karena sekarang tidak mungkin lagi namanya orang perikanan, pertanian, peternakan, kehutanan tidak melibatkan teknologi terbaru dalam internet of things, artificial intelligence, data analytics, dan sebagainya.” Beliau juga sangat berharap agar mahasiswa dan dosen Ilmu Komputer agar meningkatkan kolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu agar IPB terus menjadi pionir di teknologi pertanian terbaru dan agar masyarakat kembali bangga dan menganggap pertanian sebagai tulang punggung bangsa.

Dr Karlisa Priandana selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komputer mengatakan bahwa tema big data pada pertanian dipilih karena big data merupakan bagian terpenting dari pertanian modern, sebagai pembeda antara pertanian 4.0 dengan pertanian 3.0. “Di Indonesia, era big data dalam pertanian sebetulnya sudah dapat dimulai, karena teknologi internet of things, cyber security, sistem cloud dan high-speed computing sudah semakin berkembang. Nantinya, seiring dengan perkembangan teknologi robotika dan sistem cerdas, big data ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan dalam otomatisasi rantai pertanian dari hulu ke hilir, dari petani sampai konsumen. Dengan begitu, pertanian akan menjadi bisnis yang semakin profitable dan menarik,” ujar beliau saat diwawancarai saat Semilkom berlangsung.

Pada Semilkom ini, sebanyak 68 mahasiswa Program Sarjana Ilmu Komputer angkatan 52 (tahun masuk 2016) yang melakukan presentasi oral dan 72 mahasiswa yang melakukan presentasi poster. Menurut Dr Imas Sukaesih Sitanggang, Ketua Komisi Pendidikan Departemen Ilmu Komputer, mereka dijadwalkan dapat lulus pada bulan Juni 2019. (Wanda)