Menggali Ide Produk Digital Inovatif Melalui Ideation ICON 2019

Pembicara, panitia, mentor, dan peserta berfoto bersama Ketua Departemen Ilmu Komputer, Prof. Agus Buono.


Sebanyak 175 orang peserta, panitia, dan mentor berkumpul untuk menggali aneka ide produk digital dalam kegiatan Ideation ICON 2019.  Bertempat di Auditorium Toyib Hadiwijaya pada tanggal 30 Maret 2019 lalu, kegiatan ini adalah bagian dari kegiatan IPB Informatics Competition (ICON) yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (Himalkom), Institut Pertanian Bogor.  Kegiatan ini mendapatkan dukungan dan pendanaan dari Departemen Ilmu Komputer dan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir.

Menurut Rizky Syawal, ketua pelaksana, kegiatan ini didesain berbeda dengan kompetisi pada umumnya. Selain untuk mencari karya terbaik, kompetisi ini meningkatkan kapasitas peserta kompetisi. Sebelum berkompetisi, setiap peserta akan diminta untuk menggali ide sebanyak-banyaknya dan memilih ide terbaik untuk dijadikan nyata. Setelah itu, mereka akan dipertemukan dengan para mentor yang berpengalaman untuk mengarahkan mereka mendesain karya yang terbaik. Dukungan teknis, bagi tim yang membuat aplikasi, juga akan diberikan melalui kegiatan hackathon. Setelah melalui seluruh kegiatan tersebut, barulah tim akan dinilai oleh para juri. “Dengan desain seperti itu, kami berharap tim semakin berkembang dan menghasilkan karya yang matang, inovatif, dan bernilai tinggi”, ujar Rizky.

Kegiatan ini juga menjadi wujud komitmen Himalkom untuk menciptakan iklim kolaboratif di IPB. Menurut M Alif Nurrofli, Wakil Ketua Himalkom, pada tahun ini Himalkom menjadikan kolaborasi dengan organisasi lain sebagai perhatian utamanya. Alif mengatakan bahwa apa yang dicapai ketika mahasiswa antar program studi saling berkolaborasi akan jauh lebih besar dibanding jika mereka maju masing-masing.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif baik dari Ketua Departemen Ilmu Komputer, Prof. Agus Buono, maupun Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB, Dr. Alim Setiawan Slamet. Prof. Agus menitikberatkan pada pentingnya proses dan perjuangan untuk menghasilkan hasil maksimal, “Walaupun jumlah mahasiswa kita sedikit, namun berkat proses yang maksimal dan sungguh-sungguh mahasiswa kita (Ilmu Komputer IPB) bisa bersaing dan bahkan unggul di berbagai bidang”. Dr. Alim juga mengapresiasi upaya Himalkom, sebagai himpunan profesi terbaik di IPB tahun 2018, yang mengagas kegiatan ini. Beliau sangat berharap semangat kolaborasi ini dapat meningkatkan prestasi dan reputasi IPB di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Ifnu Bima, Head of Product BBM, menerangkan tentang structured innovation.

Sebelum penajaman ide oleh mentor, peserta terlebih dahulu mengikuti pemaparan dari tiga orang pembicara yang dipilih untuk memberikan wawasan mengenai proses penciptaan inovasi. Pembicara pertama, Ifnu Bima, adalah alumni Ilmu Komputer IPB yang saat ini berkarir sebagai Head of Product di BBM. Ifnu memberikan pemaparan dengan judul structured innovation. Ia mengenalkan perbedaan kreativitas dengan inovasi, jenis dan tingkatan inovasi, contoh inovasi, dan metode terstruktur untuk menghasilkan inovasi.  

Samiaji Adisasmito, Chief Operating Officer Jojonomic, mengenalkan design sprint kepada peserta.

Pembicara kedua adalah Samiaji Prasetya Adisasmito, Chief Operating Officer dari Jojonomic yang membawakan tema kickstart your ideas to reality. Aji mengenalkan sebuah proses bernama design sprint yang dipopuler oleh Google Venture dan telah teruji sebagai sebuah proses penciptaan produk baru. Dengan lima tahapan: map, sketch, decide, prototype, dan test, yang dilaksanakan dalam waktu lima hari, sebuah organisasi akan mampu menggali solusi dan mengujinya dengan waktu yang cepat.

Abdur Rabbi, Chief Executive Officer Cupslice, berbagi pengalamannya agar suatu produk dapat bertahan dan sukses di pasar.

Pembicara terakhir adalah Abdur Rabbi (Aif), alumni Diploma IPB yang sukses meluncurkan aplikasi editor foto Cupslice. Aif memberikan banyak pelajaran yang ia peroleh dari meluncurkan suatu aplikasi di Google Play hingga menjadi salah satu aplikasi editor foto terbaik dan diliput oleh berbagai media. Ia menyampaikan hal-hal yang harus dihindari ketika membuat suatu produk, di antaranya adalah scaling to soon, partnering, pitching instead of prototyping, thinking venture capital can add values, dan focus on development.

Proses ideation bersama mentor dan presentasi ide di akhir sesi.

Di sesi siang, peserta didampingi oleh mentor membangkitkan lima puluh ide yang kemudian dikerucutkan menjadi satu ide yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut. Proses brainstorming ini dibagi ke dalam enam kelompok: pengembangan perangkat lunak, pengembangan aplikasi permainan, bisnis TIK,  penggalian data, karya tulis TIK, dan sistem benam. Kelompok yang fokus mengembangkan aplikasi, bisnis, dan sistem benam diminta untuk membuat lean canvas untuk memperjelas permasalahan dan solusi yang akan mereka  kembangkan, pengembangan permainan mendiskusikan gameplay dan tema permainan, sedangkan, kelompok penggalian data dan karya tulis mendiskusikan pertanyaan riset yang hendak mereka jawab dengan teknik TIK.

Para mentor yang berjumlah 25 orang ini adalah alumni dan mahasiswa yang memiliki jam terbang tinggi pada kategori yang mereka bina. Misalnya adalah Arga Putra Panatagama, Mahasiswa Berprestasi Nasional yang meraih medali emas dalam Gemastik X, Guntur Putra Pratama yang memiliki pengalaman merintis beberapa startup, Dwi Yoga yang sekarang menjadi Product Manager di Warung Pintar; Saeful, Adi, dan Kevin, mahasiswa yang meraih medali emas di cabang penambangan data Gemastik dan mampu bersaing dengan profesional dalam kegiatan Finhacks BCA; Armi, Ardhi, dan Daka yang beberapa kali mengikuti kontes robot tingkat nasional; Ihsan Fahmi dan Rachmat Wildan yang telah merintis bisnis bersama Falaah, Gilang, dan Rodhi yang menjadi finalis cabang bisnis di Gemastik tahun lalu; Ikut hadir juga Rizky dan Ike yang menjadi finalis pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat IPB. Masih banyak mentor lain yang juga ikut serta dalam kegiatan ini dan berkomitmen untuk menurunkan ilmunya dan membimbing tim menghasilkan karya yang terbaik.

Setelah sesi Ideation ini, peserta akan mengikuti mentoring online selama dua minggu sebelum mengikuti seleksi proposal tahap pertama. Semangat terus untuk tim ICON!