Piawai Mengolah Data Besar, Tim Ini Mendapatkan Juara di Gemastik XII

Pada Final Gemastik XII, Sabtu, 26 Oktober 2019, IPB University mengirimkan sebanyak 27 orang kontingen yang terdiri atas 9 tim ke babak final. Dari kesembilan tim yang berjuang memperebutkan juara, IPB University berhasil memperoleh satu medali emas dan dua penghargaan juara harapan yang berasal dari dari divisi Pengembangan Perangkat Lunak, Bisnis TIK, dan Penambangan Data.

Salah satu di antara capaian-capaian tersebut, IPB University berhasil meraih penghargaan juara Harapan dari divisi lomba Penambangan Data. Tim yang menyabet juara Harapan dalam divisi lomba ini adalah Tim AgrimineR V5.0, terdiri atas Willyam dan Faldi Sulistiawan selaku mahasiswa Departemen Ilmu Komputer, serta Audhi Aprilliant selaku mahasiswa Departemen Statistika. Tim ini dibimbing oleh Dr. Imas Sukaesih Sitanggang, S.Si., M.Kom. Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Identifikasi Daerah Berpotensi dan Estimasi Potensi Daya Angin di NTT Menggunakan Deep Neural Network” ini adalah karya yang mengantarkan mereka untuk menjadi bagian dari finalis Gemastik XII dari divisi lomba Penambangan data.

Dalam babak final, mereka diminta untuk mengolah 445 data berupa gambar daun dan membuat model klasifikasi berdasarkan data-data tersebut. Faldi mengakui bahwa sejak awal saat babak final, skor yang mampu mereka peroleh dari sisi akurasi tidak mampu memberikan sumbangsih yang besar untuk mengantarkan mereka menjadi juara dalam divisi lomba ini. Melihat hal tersebut, Faldi beserta Willyam dan Audhi bertekad untuk lebih menguatkan sisi inovasi, analisis, dan presentasi.

Faldi juga menuturkan bahwa salah satu kunci yang berperan amat besar dalam keberhasilan timnya untuk menjadi juara adalah kesadaran yang besar dari masing-masing individu akan kompetensi satu sama lain. Ia memaparkan bahwa di antara ketiga anggota timnya, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda. Misalkan, Faldi dengan kemampuannya dalam dunia programming, Willyam dengan kapabilitas dari sisi inovasi, dan Audhi yang memiliki kemampuan analisis yang kuat. Perbedaan kompetensi inilah yang kemudian membangun tim mereka untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing. 

Selama babak penyisihan, Faldi mengakui bahwa timnya tidak mengalami banyak hambatan. Hanya saja ketika menjelang babak final berlangsung, ia menyadari bahwa perbedaan kemampuan yang mereka miliki sempat memicu kendala. Audhi yang lebih menguasai bahasa pemrograman lain sempat menuai kesulitan dalam memahami cara kerja algoritma dari model yang tim mereka buat, sebab Faldi sendiri lebih menguasai bahasa pemrograman Python. Sedangkan, bahasa pemrograman yang Faldi kuasai lebih dibutuhkan untuk analisis yang akan mereka lakukan dalam mengolah gambar saat babak final.

Namun, meskipun sempat memicu kendala, Faldi menuturkan bahwa timnya mampu mengatasi hal tersebut dengan kerja sama dan kesadaran masing-masing individu untuk saling mengajarkan. Perbedaan yang semula menuai konflik dapat mereka hadapi melalui konvergensi pemahaman dari masing-masing individu. Alhasil, kerja sama inilah yang mampu mengantarkan tim mereka sebagai bagian dari juara Gemastik XII.

Selain itu, Faldi juga menitipkan pesan akan pentingnya untuk saling mengajarkan. Dalam sebuah tim, kita tidak hanya dituntut untuk mampu melakukan apa yang kita bisa, melainkan juga mampu membuat anggota tim kita mampu melakukan apa yang kita bisa lakukan. Dengan itu, perbedaan kompetensi tidak akan menjadi penghalang dalam penyatuan persepsi dan pemahaman, melainkan mampu berbalik menjadi kekuatan yang melengkapi kekurangan itu sendiri. 

IPB University melakukan seleksi internal dan pembinaan Gemastik melalui program IPB Informatics Competition dan Komunitas Prestasi Gemastik. Lewat pembinaan ini, tim diharapkan dapat menghasilkan karya yang inovatif, berdampak, dan berkelanjutan terutama di bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi terkini. Kegiatan pembinaan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak antara lain para mentor, Departemen Ilmu Komputer, dan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir serta Departemen Ilmu Komputer, IPB University. (Penulis: Wanda KOM54)